BELAJAR TAWAKKAL DARI SEEKOR BURUNG



Assalamu'alaikum wr. wb

Selamat malam pembaca. bagaimana kabarnya? mudah-mudahan dalam kondisi sehat wal afiyat. Aamiin

Dalam postingan kali ini, berhubung sekarang hari jum'at. jadi saya akan sedikit memberi ilmu pengetahuan tentang semua yang berbau Islami. dan pada postingan ini saya akan sedikit memberi motivasi buat para pembaca khususnya bagi saya sendiri yang bisa kita lihat dari judul di atas tentang Belajar Tawakkal dari Seekor Burung. loh kok dari seekor burung? kan burung hewan bukan manusia, hewan kan gak punya akal kok bisa kita belajar dari tawakkal dari burung? Tentu bisa ! buat lebih jelasnya silahkan baca sampai selesai yaa :)

"Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. At-Tirmidzi).
Ternyata ada beberapa sifat dan sikap yang dilakukan oleh burung dalam mencari makanannya, yaitu:

1. Burung selalu bangun pagi

Tidak ada burung yang bangunnya kesiangan, kecuali burung sakit, atau burung malam (burung hantu) hehe. Namun jika dilihat secara umum, burung selalu bangun pagi. Ia bangun dengan penuh optimisme, riang dan gembira tanpa ada rasa khawatir sedikitpun akan makan apa hari ini, tidak pernah khawatir akan rizki yang pasti sudah disiapkan oleh Allah. Bahkan di celah persiapannya, dia sambil sibuk bernyanyi dan membangunkan manusia, seolah dia menunjukkan kepada kita akan rizki Allah yang selalu siap kita jemput. Seolah ia menunjukkan kepada kita bagaimana ia bertasbih kepada Allah, melalui kicauannya.

Contohlah burung saat ia bangun pagi, ia selalu menyempatkan diri untuk bersyukur, memuji Allah yang Maha Pemurah, dan bertasbih kepada Allah melalui nyanyiannya. Kita diberi infrastruktur jauh lebih istimewa daripada burung, mari kita gunakan waktu kita untuk bangun pagi, bersyukur, bertasbih dan bermunajat kepada Allah, seperti yang dilakukan oleh burung.

2. Burung berusaha berdiri, melakukan persiapan sebelum ia akan terbang

Dalam usaha mencari rizki, kita juga harus melakukan “pemanasan”, persiapan fisik maupun mental, maupun fikiran guna kesempurnaan ikhtiar kita.

3. Burung terbang dan mengepakkan sayap melawan gravitasi bumi.

Dalam usaha mencari rizki, jarang sekali tanpa hambatan ataupun kesulitan yang kita hadapi, seperti burung saat terbang dia berusaha sekuat tenaga untuk melawan gravitasi bumi, agar tidak terjatuh. 

Seperti kita, di setiap usaha ada saja penolakan, kelelahan, kesulitan, kebuntuan berfikir yang kadang kita temui, namun yakinlah, bahwa semua itu akan membuat kita menjadi lebih taat, lebih tangguh, lebih ahli di kemudian hari, seperti otot-otot sayap burung, karena setiap hari melawan kuatnya gravitasi bumi, dia akan menjadi lebih kuat dan kuat lagi, hingga jika dalam cuaca ekstrim sekalipun, dia telah terbiasa. Jika kita telah terbiasa dengan "hujan badai" sulitnya mencari rizki, maka disaat ada cuaca normal, semua kondisi wajar, kita akan dengan mudah menaklukkan tantangan kehidupan tersebut.

4. Saat terbang selalu yakin dan tak pernah ragu

“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath Tholaq: 3)

Saat kita telah berdo’a, dan bertawakkal kepada Allah, maka jangan pernah ragukan hasilnya, karena yakinlah, Allah telah mempersiapkan rizki untuk kita. Burung tak pernah ragu saat terbang, dia selalu yakin bahwa disana ada harapan, yang telah dipersiapkan oleh Allah untuknya.

5. Terbang dengan insting, ke tempat yang rimbun dan subur

Dalam usaha mencari rizki, diperlukan “ilmu” yang relevan, guna menunjang kesempurnaan ikhtiar. Jikalau burung hanya dibekali insting oleh Allah, untuk mencari tempat-tempat yang rimbun dan subur makanan, maka kita diberi panca indra dan akal pikiran yang luar biasa oleh Allah swt, yang bisa kita gunakan untuk menganalisa dimana tempat-tempat yang subur dan rimbun akan rizki Allah swt.

6. Setelah makan, dia bawa pulang sebagian rizkinya

Saat mencari rizki, jangan pernah lupakan beban amanah keluarga, anak istri yang selalu menanti hasil ikhtiar yang kita lakukan

7. Jika mengambil makanan, burung tidak pernah merusak

Saat mengambil makanan, burung selalu dengan cara yang indah dan santun, tidak pernah ia melakukan perusakan dalam proses pencarian makanan, bahkan ada beberapa jenis burung yang membantu proses pembuahan beberapa tanaman.

Malu rasanya, jika kita dalam proses mencari rizki kita, harus merugikan orang, harus merusak hak-hak orang, harus menyakiti dan mengecewakan orang lain.
“Barang siapa yg merasa lelah di sore hari karena mencari rizki dengan tangannya, maka akan diampuni dosa-dosanya.” (HR Tabroni)

Rizki harus kita usahakan dengan penuh keyakinan bahwa Allah swt telah menyediakannya untuk kita. Tentu dengan jalan yang halal sehingga rizki yang diperoleh berbuah berkah. Sehingga tak ada alasan bagi seorang muslim menghalalkan segala cara dalam mencari nafkah atau menghambakan diri pada manusia demi rizki. Kita hanya diminta untuk bersabar, bertawakal, dan berusaha dalam menjemput rizki. Insya Allah kemudahan akan Allah berikan pada hamba-Nya yang istiqomah. Wallahu a’lam.

Mungkin hanya itu yang bisa saya bagikan. semoga bermanfaat dan semoga dapat memotivasi diri kita untuk bisa lebih bertawakkal kepada Allah. dengan selalu berikhtiar dan selalu berdo'a kepada Allah swt. 

Tinggalkan jejakmu dengan menulis di kolom komentar :)
EmoticonEmoticon